Puasa seperti yang kita ketahui, yakni menahan segala bentuk hawa nafsu mulai dari terbit matahari/subuh hingga terbenam matahari/magrib.
Puasa seperti yang kita ketAhui terbagi menjadi dua yaitu puasa wajib dan sunnah. Puasa wajib yakni puasa ramadhan dan puasa nazar. Puasa sunnah yaitu puasa senin kamis, puasa nabi daud, puasa arafah, rajab dan lain-lain.
Puasa wajib yakni puasa yang harus dilakukan, apabila tidak melakukannya akan mendapat dosa dan melakukannya mendapat pahala. Puasa ini salah satunya yaitu puasa ramadhan. Puasa ramadhan ini puasa yang dilakukan hanya satu tahun sekali pada bulan bulan ramadhan selama 1 bulan yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim di dunia.
Hanya beberapa orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa pada bulan ini, akan tetapi mereka harus mengqodo'nya dan membayar fidyah.
Ini terdapat pada surah Al Baqarah ayat 184. Dan pada surah Al Baqarah ayat 185tentang diwajibkannya kitq berpuasa pada bulan Ramadhan.
Pada bulan ramadhan segala kebaikan dan bentuk amal shaleh akan dilipat gandakan oleh Allah SWT dibandingkan bulan lainnya.
Pada bulan ramadhan syaitan dibelenggu oleh Allah, akan tetapi manusia masih saja tergoda sehingga tidqk melakukan puasa dan melakukan perbuatan buruk pada bulan itu. Kenapa bisa seperti itu?? Kata seorang ustadz syaitan terbagi menjadi 2 bagian yaitu syaitan dari golongan jin serta syaitan yang bersal dari manusia yang memilki kepribadian syaitan. Maka orang yang tidakau melakukan puasa ialah manusia yang mememiliki kepribadian syaitan.
Maka dari hal itu mari kita berpuasa bila tidak ingin dikatakan manusia berkpribadian atau ciri-ciri seperti syaitan.
Pada bulan puasa ini, terdapat malan seribu bulan yang tidak ada pada bulan lainnya serta hanya pada bulan ini kita sebagai umat muslim melakukan sholat tarawih. Dan setelah kita puasa selama 1 bulan, kita merayakan kemenangan umat muslim pada hari raya idhul fitri pada 1 syawal. Pada hari ini kita kembali menjadi suci. Akan tetapi pada saat sekarang ini orang-orang yang tidak berpuasa hanya merayakan idhul fitri tanpa mau melakukan ibada puasa jg tarawih serta mengeluarkan zakat fitrah bagi yang mampu. Pertanyaannya bagaimana dengan orang yang seperti itu?? Apakah layak orang yang seperti itu merayakan id fitri ?? Itu kembali kepada diri sendiri dan Allah swt. Maka baiknya kita berpuasa penuh, melakukan shalat tarawih serta mengeluarkan zakat bagi yang mampu selama ramadhan.